Widiastuti, Dwi (2019) Aktivitas Analgetik Hasil Kromatografi Cair Vakum (Tampungan 10-12) dari Fraksi Etil Asetat Akar Pakis Tangkur (Polypodium feei METT) pada Mencit Jantan Galur Swiss Webster. Sarjana thesis, Universitas Garut.
COVER ABSTRAK.pdf - Submitted Version
Download (458kB)
PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version
Download (211kB)
BAB I.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only
Download (471kB)
BAB II.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only
Download (431kB)
BAB III.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only
Download (209kB)
BAB IV.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only
Download (465kB)
BAB V.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only
Download (508kB)
BAB VI.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only
Download (208kB)
BAGIAN AKHIR.pdf - Submitted Version
Download (1MB)
Abstract
Nyeri merupakan perasaan tidak menyenangkan yang disebabkan oleh kerusakan jaringan. Untuk mengurangi rasa nyeri disebut analgetik. Adanya efek samping berbahaya yang ditimbulkan oleh obat kimia. Maka alternatifnya menggunakan bahan alam, salah satu contohnya akar pakis tangkur (Polypodium feei MEET) yang banyak tumbuh di daerah gunung Tangkuban Perahu, Bandung, Jawa Barat. Sebelumnya sudah dilaporkan bahwa ekstrak akar pakis tangkur memiliki aktivitas analgetik pada dosis efektif 100 mg/KgBB. Oleh karena itu, peneliti telah melanjutkan aktivitas analgetik hasil kromatografi cair vakum (KCV) dari fraksi etil asetat akar pakis tangkur pada mencit jantan galur Swiss Webster dosis 25 mg/KgBB, 50 mg mg/KgBB, dan 100 mg/KgBB menggunakan metode kimia (siegmund) dan panas (hot plate). Pada metode siegmund, obat pembanding yang digunakan aspirin 65 mg/70KgBB, mencit diinduksi dengan asam asetat 0,7% secara intraperitonial. Setelah 30 menit pemberian obat sesuai perlakuan masing-masing, kemudian diamati setiap 5 menit sekali selama 60 menit. Hasil menunjukkan bahwa semua dosis memiliki aktivitas analgetik dengan dosis yang paling efektif dosis 25 mg/KgBB. Pada metode hot plate, obat pembanding yang digunakan kombinasi tramadol dengan parasetamol. Sebelum diberikan perlakuan, setiap kelompok diuji kemudian dilakukan perlakuan masing-masing. Setelah 30 menit, diamati setiap 15 menit sekali selama 150 menit. hasil menunjukkan bahwa yang memiliki aktivitas analgetik pada dosis 50 mg/KgBB dan dosis 100 mg/KgBB. Dengan dosis efektif pada dosis 50 mg/KgBB.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Analgetik, Hot plate, KCV, Polypodium feei METT, Siegmund |
| Subjects: | Farmakologi > Kromatografi Cair Vakum (KCV) |
| Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA > S1 Farmasi |
| Depositing User: | S.S.I. Nenden Sri Aprianti |
| Date Deposited: | 09 Dec 2025 08:18 |
| Last Modified: | 09 Dec 2025 08:18 |
| URI: | https://eprints.fmipauniga.ac.id/id/eprint/772 |
