Pengaruh Konseling terhadap Kepatuhan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Suatu Puskesmas Kabupaten Garut

Diabetes melitus merupakan penyakit yang memerlukan terapi jangka panjang, jika tidak diterapi secara tepat dapat menimbulkan komplikasi ke organ lain dalam tubuh yang akan berdampak lebih berbahaya, faktor utama kegagalan terapi adalah ketidakpatuhan pasien, maka salah satu upaya untuk meningkatkan kepatuhan pasien adalah dengan pemberian edukasi atau konseling. Konseling ditujukan untuk meningkatkan hasil terapi dengan memaksimalkan penggunaan obat-obatan yang tepat dan meningkatkan kepatuhan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh konseling terhadap kepatuhan pasien Diabetes Melitus tipe 2 di suatu puskesmas kabupaten Garut. Penelitian ini merupakan studi deskriptif observasional, menggunakan data konkuren dengan jumlah sampel sebanyak 27 responden. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pemberian lembar kuisioner MMAS-8 dan wawancara. Pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepatuhan pasien diabetes melitus tipe 2 di suatu Puskesmas Kabupaten Garut setelah diberikan konseling mengalami peningkatan kepatuhan sebanyak 18 orang responden (66,7%), dengan tingkat kepatuhan tetap sebanyak 9 orang responden (33,3%) dan tidak ada yang mengalami penurunan kepatuhan (0%). Berdasarkan hasil uji statistik Wilcoxon menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan setelah diberikan konseling terhadap kepatuhan pasien diabetes melitus tipe 2 di suatu Puskesmas Kabupaten Garut .