Penetapan Uji Potensi Beberapa Produk Antibiotik Doksisiklin yang Beredar di Kabupaten Garut

Penetapan potensi doksisiklin diperoleh dengan cara membandingkan dosis larutan sediaan uji terhadap dosis larutan baku pembanding yang menghasilkan derajat hambatan yang sama pada mikroorganisme uji. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi antibiotik dari kapsul doksisiklin dalam menghambat pertumbuhan bakteri, mencakup aspek yang berkaitan dengan pemeriksaan mutu dan kualitas antibiotik. Penetapan potensi antibiotik doksisiklin dengan metode difusi agar menggunakan kertas cakram model pengujian 5+1 dengan menggunakan mikroba uji Staphylococcus aureus. Dosis baku antibiotik yang digunakan yaitu S1 = dosis baku 0,025 μg/mL, S2 = dosis baku 0,05 μg/mL, S3 = dosis tengah baku atau dosis acuan 0,1 μg/mL, S4 = dosis baku 0,2 μg/mL, dan S5 = dosis baku 0,4 μg/mL. Potensi antibotik yang dihasilkan oleh masing-masing kapsul doksisiklin secara berurutan yaitu uji I (95,30%) dan uji II (99,06%). Potensi tersebut masih memenuhi syarat standar Farmakope Indonesia edisi IV yaitu 90% sampai 120%.