Pengujian Boraks Pada Bakso Aci yang Teregistrasi dan Tidak Teregistrasi di Kabupaten Garut Dengan Metode Kolorimetri

Bakso aci merupakan olahan makanan yang terbuat dari tepung tapioka yang biasanya dibentuk bulat. Panganan ini memiliki kekurangan yaitu umur simpan yang pendek sehingga perlu diberikan bahan pengawet. Pada penelitian telah dilakukan pengujian kandungan boraks dalam bakso aci yang teregistrasi dan tidak teregistrasi di Kabupaten Garut dengan metode kolorimetri dengan Spektrofotonetri UV-VIS pada panjang gelombang 547nm. Tujuan penelitian ini adalah dapat memberikan informasi tentang makanan khususnya produk bakso aci yang aman dikonsumsi.Hasil pengujian kualitatif boraks menunjukkan adanya 2 sampel bakso aci yang tidak teregistrasi dan 6 sampel bakso aci yang teregistrasi yang positif mengandung boraks. Hasil verifikasi yang telah dilakukan diperoleh linieritas dengan nilai koefisien kolerasi (r2) sebesar 0,9908 pada rentang konsentrasi larutan standar 0,1 – 0,5 ppm. Perolehan nilai LOD 0,0542 ppm dan LOQ 0,1808 ppm. Nilai akurasi dengan pengukuran 3 konsentrasi yaitu 0,4 ppm, 0,5 ppm, dan 0,6 ppm didapat nilai rata-rata perolehan kembali sebesar 104,78%, 111,32% dan 114,39%. Hasil pengujian presisi dengan mengukur absorbansi dari larutan standar pada konsentrasi 0,5 ppm sebanyak 6 kali. Hasil diperoleh nilai SD 0,0051%, RSD 0,9890% dan ketelitian alat mencapai 99,011%. Dari semua parameter uji validasi menunjukkan bahwa metode yang digunakan valid sehingga dapat dilakukan penetapan kadar boraks dalam sampel bakso aci. Hasil penelitian diperoleh k esimpulan 2 dari 5 sampel bakso aci yang tidak teregistrasi positif mengandung Boraks dengan kadar 165,84 µg/gram dan 260,58 µg/gram serta 6 dari 8 sampel bakso aci yang teregistrasi di kabupaten Garut positif mengandung Boraks dengan kadar terendah sebesar 43,71 µg/gram dan kadar tertinggi 373,18 µg/gram.