Studi Etnofarmakognosi – Etnofarmakologi Pemanfaatan Bahan Alam Sebagai Obat di Kampung Pulo Desa Cangkuang Kecamatan Leles Kabupaten Garut

Telah dilakukan studi etnofarmakognosi – etnofarmakologi pemanfaatan bahan alam sebagai obat di Kampung Pulo Desa Cangkuang Kecamatan Leles Kabupaten Garut. Hasil penelitian diketahui terdapat 30 suku tumbuhan dan 52 spesies tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat dan kosmetik di Kampung Pulo, dengan suku tumbuhan yang paling banyak digunakan adalah Euphorbiaceae. Berdasarkan golongan obatnya yang paling banyak adalah obat darah tinggi. Penggunaan bagian tumbuhan yang paling banyak adalah daun. Tumbuhan yang digunakan sebagai obat dan kosmetik paling banyak diperoleh di pekarangan rumah. Cara pengolahan tumbuhan paling banyak direbus. Terdapat 4 (empat) tumbuhan obat yang telah ditemukan penelitian farmakologinya yang sesuai dengan penggunaan empiris yaitu sadagori, jambu batu, laja, pepaya. Selain tumbuhan penduduk Kampung Pulo juga menggunakan hewan sebagai obat diantaranya ayam, marmot, kelelawar, kadal, ular, haremis, undur-undur, anak tikus, laba-laba, bekicot, kutu, katak suwike, ikan gabus dan cacing kalung.