Pengaruh Pengolahan Kedelai (Glycine max (L.) Merr) Berupa Tempe, Tahu dan Sari Kedelai Terhadap Kadar Oksalat Dengan Menggunakan Metode Spektrofotometri Ultraviolet

Kedelai merupakan salah satu jenis kacang-kacangan yang memiliki kandungan gizi yang tinggi dan digunakan sebagai salah satu sumber protein nabati. Selain mengandung gizi kedelai mengandung zat anti gizi yaitu oksalat Di dalam tubuh oksalat dapat menggangu penyerapan kalsium dan menyebabkan batu ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengolahan kacang kedelai (Glycine Max (L.) Merr) berupa tempe, tahu dan sari kedelai terhadap kadar oksalat dengan menggunakan metode spektrofotometri UV, yang didasarkan pada efek aktivasi oksalat terhadap efek katalitik Fe (II) pada oksidasi iodida oleh bromat yang diukur pada panjang gelombang 351 nm. Dari hasil uji statistik one way anova menunjukkan bahwa kadar oksalat pada kacang kedelai olahan berbeda secara signifikan dari kacang kedelai sebelum diolah, yaitu dengan kadar pada kedelai 36,06+ 0,611; tempe 14,14+ 0,102; tahu 13,601 + 0,31; dan sari kedelai 10,21 + 0,270 mg/100 gram. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengolahan pada kacang kedelai berupa tempe, tahu dan sari kedelai mempengaruhi kadar oksalat.