Analisis Fitokimia Serta Aktivitas Antioksidan dan Antibakteri Dari Ekstrak Etil Asetat Kulit Batang Cengkeh (Syzygium aromaticum (L.) Merr. & L. M. Perry)

Tanaman obat tradisional sudah digunakan sejak jaman dahulu berdasarkan pengalaman secara turun temurun sebagai pengobatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan kecantikan, peningkatan daya tahan tubuh dan mengembalikan kebugaran. Cengkeh merupakan tanaman rempah yang sejak lama digunakan dalam industri rokok kretek, makanan, minuman dan obat-obatan Telah dilakukan analisis fitokimia serta pengujian aktivitas antioksidan dan antibakteri dari ekstrak etil asetat kulit batang cengkeh. Hasil karakteristik simplisia menunjukkan kualitas keamanan simplisia kulit batang cengkeh sesuai dengan persyaratan standar yang telah ditetapkan oleh BPOM dan Standar of Asean Herbal Medicines. Simplisia kulit batang cengkeh diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etil asetat dihasilkan rendemen ekstrak sebesar 2,76%. Hasil penapisan fitokimia menunjukkan bahwa simplisia dan ekstrak etil asetat kulit batang cengkeh mengandung flavonoid, saponin, tanin, steroid/triterpenoid. Hasil pengujian aktivitas antioksidan ekstrak etil asetat kulit batang cengkeh yang dilakukan dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) diperoleh nilai IC50 sebesar 9,44 ± 0,362 ppm. Hasil pengujian antibakteri ekstrak etil asetat kulit batang cengkeh dengan metode sumuran (Well diffusoin method) menunjukan adanya aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus yang ditandai dengan adanya zona bening disekitan sumur.