Analisis Protein pada Ikan Asin Toman dan Ikan Asin Kembung yang Beredar di Kalimantan Barat dengan Metode Lowry Menggunakan Spektrofotometri Visible

Ikan mempunyai manfaat yang cukup penting karena ikan memiliki kandungan gizi yang tinggi. Kandungan gizi yang utama pada ikan adalah protein. Ikan cepat mengalami proses pembusukan oleh sebab itu pengawetan ikan perlu dilakukan. Pengawetan ikan secara tradisional bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan di mana kandungan kadar air yang tinggi dapat menyebabkan senyawa protein menjadi terurai oleh bakteri sehingga protein pada ikan mengalami penurunan. Oleh sebab itu perlu dilakukan proses pengawetan salah satu caranya adalah dengan pembuatan ikan asin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menentukan kadar protein pada ikan asin toman dan ikan asin kembung yang beredar di Kalimantan Barat dengan metode Lowry menggunakan instrumen spektrofotometer visible. Pengambilan sampel ikan asin toman dan ikan asin kembung dilakukan dengan cara quota sampling. Pengujian ikan asin toman dan ikan asin kembung dilakukan uji pendahuluan secara kualitatif dan dilanjutkan dengan uji kuantitatif. Hasil penelitian didapatkan panjang gelombang maksimal 748 nm. Kadar protein terbesar pada ikan asin toman dan ikan asin kembung dalam 100 gram adalah sampel 4 18,56 gram, sampel 3 15,60 gram, sampel 1 14,62 gram dan sampel 2 14,07 gram. Sedangkan untuk sampel ikan asin kembung kandungan protein pada sampel 2 32,32 gram, sampel 1 28,80 gram, sampel 3 28,10 gram dan sampel 4 22,98 gram.