Analisis Kandungan Kimia Serta Aktivitas Antioksidan Minyak Atsiri dan Ekstrak Etanol Kunyit Putih (Curcuma zedoaria (Christin) Roscoe.) dengan Metode DPPH

Antioksidan mampu menangkal pengaruh buruk dari radikal yang dapat merusak struktur dan fungsi sel. Rimpang kunyit putih mengandung senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, tanin, saponin dan minyak atsiri yang berpotensi sebagai sumber antioksidan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kandungan kimia apa saja dan bagaimana aktivitas antioksidan ekstrak etanol dan minyak atsiri kunyit putih (Curcuma zedoaria (Christin) Roscoe.) dengan metode DPPH. Minyak atsiri diperoleh melalui metode destilasi uap air dan dianalisis kandungan kimia dengan GCMS. Ekstrak diperoleh melalui metode maserasi dengan etanol 96% dan dilakukan skrining fitokimia pada ekstrak dan simplisia. Aktifitas antioksidan diukur dengan spektrofotometri Uv-Vis pada panjang gelombang 517 nm. Hasil penelitian menunjukkan minyak atsiri rimpang kunyit putih mengandung 58 senyawa kimia dengan 5 senyawa utama yaitu Camphor (25,01 %), Longiverbenon (22,26 %), Curzerene (6,87 %), Germacrone (6,14 %), dan Beta-elemene (5,11 %). Simplisia dan ekstrak mengandung alkoloid, flavonoid, saponin, tanin, steroid, terpenoid. Nilai IC50 Minyak atsiri sebesar 799,37ppm termasuk golongan antioksidan sangat lemah, nilai IC50 ekstrak sebesar 39,28ppm termasuk golongan antioksidan kuat.